Apa Itu Mark Up dalam Agen Pulsa? Ketahui Di sini
Para pemula dalam bisnis pulsa kadang merasa kebingungan. Apa itu mark up dalam agen pulsa? Bagaimana cara memanfaatkan hal ini untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Mark up harga sebenarnya adalah hal yang biasa dilakukan dalam bisnis.
Namun, mark up yang dilakukan berbeda pada setiap bidang dan bisnis yang dilakukan. Begitu juga dalam bisnis jual pulsa. Mark up yang dilakukan pastilah berbeda.
Sebelum memulai bisnis jual pulsa. Lebih baik, Anda mengenali dan memahami terlebih dahulu. Apa yang dimaksud dengan mark up?
Mengenal Mark Up Harga di Bidang Penjualan Pulsa
Mark Up dapat dikatakan sebagai selisih harga yang didapatkan antara agen utama pulsa dengan agen yang ada di bawahnya atau downline. Dengan adanya selisih harga ini, bisa menjadi keuntungan bagi agen yang ada di bawahnya.
Mark up harga pulsa ini bisa diterapkan pada setiap transaksi yang dilakukan. Jadi, bisa didapatkan dengan keuntungan yang maksimal. Biasanya dalam bisnis pulsa, keuntungan mark up tidak selalu didapatkan dalam bentuk uang. Namun, bisa didapatkan dalam bentuk saldo.
Semakin rendah harga awal dari produk digital atau pulsa yang dibeli. Semakin tinggi mark up yang bisa diterapkan. Hal ini berarti juga semakin besar keuntungan yang bisa didapatkan.
Menentukan Harga Mark Up untuk Bisnis Pulsa
Setelah memahami pengertian apa itu mark up dalam agen pulsa. Selanjutnya, akan dibahas sebenarnya bagaimana cara menentukan harga mark up ini dalam bisnis penjualan pulsa.
Sebenarnya, Anda sebagai agen tidak bisa begitu saja memberikan mark up yang besar pada produk digital yang dijual.
Kisaran mark up yang bisa dilakukan para produk pulsa sekitar Rp 25 sampai Rp800 saja. Walaupun, jumlah ini terkesan kecil. Namun, mengingat flow dan transaksi pulsa yang bisa sangat tinggi.
Maka, jika dikumpulkan harga mark up pulsa ini bisa mengumpulkan keuntungan yang maksimal.
Contoh Penerapan Mark Up Harga
Mendengar penjelasan teori mengenai apa itu mark up dalam agen pulsa mungkin membuat Anda terlalu sulit untuk memahaminya. Karena itu berikut akan dibahas mengenai contoh dari kasus penerapan mark up harga ini.
Jadi, Anda bisa langsung memahami dan melihat contoh konkritnya jika diterapkan pada bisnis jualan pulsa Anda sendiri. Katakanlah pulsa yang akan dibeli di sini adalah pulsa dari provider Telkomsel seharga Rp15.000.
Anda membeli pulsa ini dari agen yang besar dengan harga Rp15.500 sebagai harga standar. Kemudian, Anda menjualnya kembali pada pelanggan Anda pada harga Rp16.000. Pada satu transaksi ini Anda mendapatkan keuntungan sebesar Rp500.
Walaupun terlihat kecil, coba kalikan ini dengan jumlah transaksi yang mungkin terjadi dalam rentang waktu tertentu. Kemudian, pertimbangkan juga adanya penjualan provider lain yang akan juga ikut menambah keuntungan.
Harga Murah dari Market Pulsa
Seperti yang sempat disebutkan, bahwa semakin rendah atau murah harga pulsa yang didapatkan di awal. Semakin tinggi mark up pulsa yang bisa Anda terapkan pada pulsa yang akan Anda jual pada pelanggan. Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memilih agen pulsa terpercaya.
Agen pulsa yang dapat memberikan harga murah tapi tetap dipercaya tentu saja hanya Market Pulsa. Dengan harga pulsa murah yang diberikan, Anda bisa memasang mark up yang cukup tinggi pada setiap transaksinya.
Itulah penjelasan mengenai apa itu mark up dalam agen pulsa dan bagaimana contoh penerapannya. Melalui informasi di atas, Anda bisa lebih memahami mengenai bidang bisnis ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.